Muhammad Khadafi, S.Kom, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Bawaslu Provinsi Sumbar, memuji pencanangan Pasar Usang sebagai Kampung Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024 ini. Hal ini menunjukkan masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya proses pemilu.
“Pada 1 Juni momen luar biasa diambil Bawaslu, pada Harlah Pancasila yang merupakan fondasi kita. Kenapa keterlibatan publik penting, karena adanya Republik Indonesia ini ialah berkat partisipasi publik. Pemilu makin ke sini makin baik,” ungkapnya.
Menurut dia, Kampung Pengawasan Partisipatif Pemilu ialah sebuah upaya menekan berbagai pelanggaran. Selanjutnya, Bawaslu membangun frame sebagai badan yang melindungi hak peserta pemilu dan hak memilih, melindungi stakeholder kepemiluan.
“Saya ucapkan terima kasih, masyarakat mau melibatkan diri mewujudkan kampung pengawasan pemilu partisipatif. Kalau bisa seluruh kelurahan. Ini merupakan agenda nasional,” harap dia.
Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Padang Panjang, Santina, SP, menyebutkan kampung pengawasan pemilu partisipatif, merupakan bentuk kolaborasi masyarakat.
“Kita berharap dengan adanya kampung pengawasan pemilu partisipatif bisa menjadi wadah saling berbagai informasi pengawasan dan mencegah potensi pelanggaran,” kata dia. (rdr/ant)

















