Selain jumlah produksinya yang kian meningkat setiap taunnya, Padang Pariaman juga merupakan daerah yang menjadi produksi kelapa terbanyak di Sumatera Barat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama bertahun-tahun.
Karena melihat bagusnya kualitas komoditi kelapanya, Kabupaten Padang Pariaman berusaha agar dapat mengekspor produknya hingga ke luar negeri, dan hal ini dapat diwujudkan dengan diadakannya launching pelepasan ekspor perdana serabut kelapa.
Ekspor ini dilakukan oleh pabrik produksi Koperasi Serabut Kelapa (KOSAPA) Petani Minang Global (PMG) atau biasa disebut KOSAPA-PMG ke China sebanyak 70 ton, yang berlokasi di pabrik serabut kelapa Korong Gantiang Tangah Padang nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakih, pada tanggal 31 Januari 2022 tahun lalu.
Jika dilihat dari fisiknya, kelapa asal kabupaten Padang Pariaman dengan kelapa pada daerah lainnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
Namun, jika berdasarkan hasil penelitian, kandungan santan dan zat kimia yang dihasilkan kelapa di Padang Pariaman lebih banyak dan lebih baik dibandingkan kelapa asal daerah lainnya.
Hal ini disebabkan oleh letak geografis Padang Pariaman yang berada di perbukitan serta dekat dengan pantai, sehingga menghasilkan kelapa dengan kualitas baik.
Dengan kualitas kelapa yang begitu bagus, pada tahun 2021 lalu masyakarat yang memiliki lahan diimbau untuk menanam kelapa varietas unggul ini.
Karena, memiliki potensi besar untuk menjadi peluang usaha masyarakat sekitar dan bahkan menjadi produk ekspor negara. Selain itu, Gubernur Sumatera Barat juga mengatakan bahwa terdapat pabrik santan yang siap menampung kelapa dari Sumatera Barat.
Perusahaan tersebut biasanya menerima pasokan dari daerah kepulauan Riau dan lainnya karena pasokan kelapa Sumatera Barat tidak mencukupi namun dengan adanya kelapa varietas unggul ini.
Diharapkan Sumatera Barat dapat menghasilkan komoditi kelapa yang cukup dan memadai sehingga dapat diekspor ke berbagai daerah serta dapat menambah pemasukan masyarakat dan daerah.
Sumatera Barat pernah mendapat pesanan rendang sebanyak 420 ton di tahun 2020 lalu untuk kebutuhan konsumsi ibadah haji 2020, namun karena disebabkan kegiatan haji yang tidak jadi maka pesanan tersebut dibatalkan.
Meski begitu hal ini dapat menjadi usaha untuk kedepannya, terlebih tahun ini keadaan negara sudah tidak dalam masa pandemi dan kegiatan sudah kembali normal, otomatis pesanan rendang kepada Sumatera Barat bisa saja meningkat yang menyebabkan kebutuhan kelapa juga meningkat.
Untuk memenuhi target produksi kelapa di Sumbar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman mengupayakan agar daerah itu menjadi wilayah yang mampu memproduksi bibit kelapa varietas unggulan mencapai 350 ribu batang per tahunnya. (**)





















