Kemudian, Dinas Damkar Kota Padang meminta masyarakat untuk tidak membakar sampah di tengah terik matahari, apalagi tanpa pengawasan.
“Selain itu, jangan membersihkan lahan dengan melakukan pembakaran,” katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran akibat cuaca panas yang melanda daerah itu selama beberapa minggu terakhir.
“Kami sudah surati kabupaten dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca panas,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Sumbar Arry Yuswandi.
Surat dengan nomor 300.2.3/299/BPBD/2023 itu menindaklanjuti Surat Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor: B49/BNPB/D II/BP.03.02/03/2023 tanggal 13 Maret 2023 tentang Peringatan Dini dan Langkah-Langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Kekeringan Meteorologis.
“Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis sehingga tiga bulan ke depan beberapa kabupaten/kota di Sumbar,” katanya.
Kekeringan meteorologis dapat diikuti dengan berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan, dan perumahan.
Dari berbagai kejadian yang berhasil dihimpun Radarsumbar.com, kebakaran bisa disebabkan karena korsleting listrik, kompor, membakar sampah sembarangan hingga puntung rokok.
Khusus masyarakat Kota Padang yang mengetahui atau menjadi korban terdampak kebakaran, bisa menghubungi nomor 0751-28558 atau layanan pesan singkat via WhatsApp di nomor 0811-6606-113. (rdr-008)

















