“Kami ke Suriah untuk merevitalisasi hubungan yang meredup lantaran 12 tahun konflik. Sejak konflik tahun 2011, tak tercatat kunjungan resmi Indonesia ke Suriah. Kami ke sini dianggap langkah pembuka, berani dan bersahabat. Mereka sangat senang dan mengapresiasi kami,” jelasnya.
Selain itu, DPR dan Parlemen Suriah aktif berdialog di berbagai forum parlemen seperti di Inter Parliamentary Union (IPU) dan Parliamentary Union of OIC (PUIC).
Dalam kunjungan itu, telah disepakati untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara. Dia mencontohkan potensi lebih dari satu juta jamaah umrah Indonesia bagi pariwisata religi Suriah.
“Banyak destinasi religi luar biasa di Suriah seperti Masjid Umayyah yang dipercaya tempat keempat paling suci bagi umat Islam dan makam para sahabat Nabi serta ulama besar,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia dan Suriah memiliki kesamaan pandangan terkait dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina, termasuk tuntutan kembalinya dataran tinggi Golan ke Suriah. (rdr/ant)

















