“Pada tahun ini kita mengadakan pelatihan bagi 40 peserta yang berasal dari pengelola homestay,” katanya.
Ia menambahkan, homestay menjadi kekuatan pariwisata yang perlu diperhitungkan, karena pengelolaannya berbasis masyarakat lokal.
Saat ini, tambahnya, Asosiasi Homestay di Kabupaten Agam memiliki anggota sebanyak 69 orang dan 24 diantaranya telah memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) .
CHSE merupakan jaminan bagi wisatawan bahwa pengelola homestay telah menjalankan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan.
“Agam merupakan daerah terbanyak yang memiliki sertifikat CHSE di Sumbar,” katanya. (rdr/ant)
















