Sehingga, sambung dia, yang terbentuk itu baru sebatas calon-calon pengusaha. Pelaksanaan kegiatan juga baru pada aspek kuantitas dan belum sampai pada kualitas. Program tersebut dinilai belum memiliki target kelompok sasaran serta pemenuhan target per kabupaten/kota yang jelas dan terukur.
Tidak hanya itu, DPRD berpandangan belum ada program kegiatan yang mengarah untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai pusat perdagangan dan sentra UMKM di Pulau Sumatera.
“Terakhir, belum ada program kegiatan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan destinasi wisata tingkat internasional,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah menyadari bahwa pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun anggaran 2022 masih terdapat berbagai persoalan yang belum diselesaikan dengan tuntas.
Terdapat kelemahan dan kekurangan apalagi jika disandingkan dengan kondisi pencapaian target visi misi pemerintah daerah yang masih tersisa beberapa tahun ke depan.
Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Sumbar akan terus berupaya secara maksimal, dan akan memberikan yang terbaik agar setiap upaya percepatan pembangunan bisa dicapai serta direalisasikan sebagaimana yang direncanakan. (rdr/ant)

















