Melalui Festival Muaro Padang pula, katanya, pihaknya ingin menjawab atau mematahkan argumen bahwa Kota Padang dicap sebagai kota intoleran.
“Itu keliru, kenapa? Karena jauh hari masyarakat Kota Padang sudah hidup berdampingan (dengan berbagai ras, suku dan agama),” katanya.
Sebanyak tujuh iven bakal memeriahkan Festival Muaro. Iven ini diperkirakan dipadati masyarakat karena dalam masa libur Lebaran.
Adapun tujuh iven tersebut yakni Festival Muaro Padang, Jemur Bonsai, Pekan Ekonomi Kreatif, Padang Fashion Carnaval, Festival Marandang, Festival Bakcang Ayam dan Lamang Baluo hingga Festival Selaju Sampan.
Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan Pemko Padang menggelar iven tersebut dalam rangka menyambut kedatangan wisatawan dan para perantau yang merayakan momen Hari Raya Idul Fitri di Kota Padang.
Sebanyak 2 juta perantau dan wisatawan diprediksi berkunjung ke Kota Padang. Dengan perputaran uang ditaksir mencapai triliunan rupiah.
Tak hanya itu, para pengusaha kecil juga akan kecipratan berkah dalam iven ini.
“Dua tahun belakangan, perekonomian kita babak belur akibat pandemi Covid-19. Nah, seiring berjalannya waktu dan melandainya Covid-19.”
“Kami ingin membangkitkan kembali perekonomian warga. Salah satunya memanfaatkan momen Idul Fitri,” kata Wako Hendri Septa beberapa waktu lalu
Wako berharap dengan digelarnya berbagai iven tersebut perekonomian masyarakat dapat kembali bangkit seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Padang. (rdr-008)

















