Sepanjang 2022, TMSBK berhasil memberi PAD terbesar di Bukittinggi dengan nilai mencapai Rp 24,2 miliar.
Rofie mengatakan pihaknya menerima saran dan kritik membangun dari seluruh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata.
“Ada keluhan dari pengunjung TMSBK terkait penumpukan di gerbang utama dengan lokasi yang masih berpanas-panasan, kami menerima saran ini untuk ditindaklanjuti dan sementara kami tambahkan pintu masuk alternatif agar wisatawan tidak menumpuk di gerbang utama,” kata Rofie.
Ia menambahkan imbauan agar objek wisata di Bukittinggi selalu dijaga bersama terkait pemeliharaan dan kebersihannya.
“Tahun lalu banyak laporan tanaman dirusak dan sampah berserakan, kini kami tambahkan tempat sampah dan pengawasan serta minta partisipasi pengunjung untuk sama menjaga kebersihan dan keamanan,” pungkasnya. (rdr/ant)

















