Dalam Festival Muaro Padang ini, Dikbud sengaja melibatkan para siswa SMP, SMA/SMK sebagai peserta marandang yang dipandu oleh guru masing-masing sekolah. Kemudian para siswa juga memakai baju adat Minangkabau.
“Dari agenda Marandang ini, kita bisa melihat siswa sudah diajarkan dan dibiasakan untuk melekatkan kembali kearifan lokal (Minangkabau) dalam kehidupan mereka,” kata Yopi.
Dikbud juga melibatkan 32 sekolah untuk meramaikan acara. Selain sebagai peserta, para siswa juga diberikan edukasi tentang nilai-nilai budaya Minangkabau dan sejarah Kota Padang.
Yopi berharap, para perantau dan masyarakat Kota Padang bisa mendukung rencana Dikbud Kota Padang untuk menghadirkan kembali kurikulum BAM di sekolah-sekolah. Kurikulum ini dibutuhkan agar nilai dan karakter Minangkabau terus estafet ke setiap generasi.
“Mohon doa dan dukungan agar BAM bisa hadir lagi di sekolah-sekolah. Generasi kita butuh pondasi untuk identitas mereka sebagai orang Minang,” katanya. (rdr/rel)

















