Kemudian, Asisten 1, Edi Hasymi, Kadis Damkar, Budi Payan, Kabag Prokopom, Amrizal Rengganis, Kabid KL BPBD Kota Padang, Basril, dan Kabid Ops dan Sarpras Dinas Damkar Kota Padang, Sutan Hendra.
“Yang kami harapkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di bibir pantai, yang penting protap jalan, informasi kerusakan belum ada, kalau yang kami rasakan beda dengan tahun sebelumnya, dimana gempa kali ini berayun,” katanya.
Selain itu, Pemko Padang katanya akan memperbaharui batas aman atau tsunami safe zone di 20 titik.
“Sehingga nantinya masyarakat tahu di mana titik aman mereka mengevakuasi diri ketika terjadi gempa,” katanya.
Sebelumnya, gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 6,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94 derajat lintang selatan, 98,38 derajat bukur timur.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis BMKG terkait mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan naik (thrust fault).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami. Daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanabala Sumatera Utara. (rdr-008)

















