Sementara, yang jadi masalah utama katanya adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak percaya diri, calon peserta maupun orang tua yang tidak percaya dengan kemampuan masing-masing, serta masih tergiur dengan iming-iming.
“Masih percaya dengan anggapan bahwa masuk Polisi itu bayar, kalau enggak bayar tidak akan lulus. Padahal kita tahu bahwa dengan prinsip BETAH tersebut tidak mungkin panitia akan meluluskan calon yang nilainya rendah.”
“Atau tidak mungkin juga panitia akan menggagalkan calon yang memang dia memenuhi syarat karena semua sudah terbuka, semua bisa melihat apa yang panitia lakukan,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia berharap selaku Ketua Pelaksana pada seluruh adik-adik peserta seleksi peserta tes supaya bisa lulus, maka persiapkan diri dengan baik, masih ada waktu untuk mempersiapkan diri seleksi ini, baik fisik dan mental.
“Kuatkan percaya diri bahwa adik-adik mampu untuk mengikuti seleksi dengan baik, dan jangan lupa karena semua usaha itu pasti akan bergantung pada kekuasaan Tuhan. Berdoalah semaksimal mungkin, Insya Allah, Allah akan mengabulkan doa-doa kita,” bebernya.
“Yang terpenting yang seperti tadi saya sampaikan di depan, jangan tergiur atau jangan percaya dengan iming-iming, baik yang mengaku panitia atau mengaku kenal dengan panitia, atau mungkin di luar panitia yang kebetulan anggota Polri atau mengaku kenal dengan anggota Polri,” imbuhnya menambahkan.
Sementara, Kasubbagselek Bagdalpers Rosdm Kompol Muhardi menuturkan, data hingga tanggal 14 April 2023 jumlah peserta yang telah mendaftar telah mencapai 5 ribu orang peserta.
“Sudah 5.670 yang mendaftar untuk menjadi anggota Polri di Polda Sumbar, terdiri dari 4.693 pendaftar pria dan 977 pendaftar wanita,” sebutnya.
Dirinya merincikan, untuk pendaftar Akpol 344 Pria dan 97 wanita. Kemudian untuk pendaftar Bintara sebanyak 3.965 pria dan 880 wanita. Untuk Tamtama yang telah mendaftar 384 pria.
“Peserta yang telah terverifikasi adalah 2.911, yang terdiri dari 2465 pria dan 446 wanita,” tutupnya. (rdr)

















