Gangguan sumsum tulang ini meliputi protein abnormal dalam darah, limfoma, suatu bentuk kanker tulang atau myeloma, dan amyloidosis. Selain itu, neuropati perifer juga dapat terjadi karena gangguan bawaan seperti penyakit charcot marie tooth.
Beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi kerusakan saraf perifer yakni penyakit hati, gangguan pada jaringan ikat, penyakit ginjal, hingga tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme.
Sedangkan faktor risiko neuropati perifer antara lain, penyalahgunaan alkohol, paparan racun, kekurangan vitamin B, hingga adanya riwayat keluarga.
Gejala Neuropati Perifer
Ketika terjadi kerusakan pada saraf perifer, akan menimbulkan beberapa gejala umum. Seperti mati rasa yang terjadi secara bertahap, sensitivitas ekstrim ketika menerima sentuhan, kurang koordinasi dan sering terjatuh.
Kemudian, merasakan tusukan atau kesemutan pada bagian kaki atau tangan. Hal ini bisa menyebar hingga ke atas kaki dan tangan. Munculnya rasa sakit seperti terbakar atau beku dan berdenyut.
Jika saraf otonom mengalami gangguan, maka penderitanya akan memperlihatkan gejala tidak tahan terhadap panas, perubahan keringat, kandung kemih dan sistem pencernaan bermasalah, serta perubahan tekanan darah yang mengakibatkan kepala terasa ringan atau pusing.
Pengobatan Neuropati
Metode pengobatan neuropati perifer berdasarkan tingkat kerusakan saraf. Dokter bisa saja menyarankan tindakan pengobatan yang ringan.
Seperti menerapkan pola hidup sehat hingga memiliki istirahat yang berkualitas. Namun, beberapa pasien harus menjalani pengobatan topikal, mengonsumsi obat-obatan atau anti kejang, menerapkan terapi fisik, hingga pembedahan. Pengidap neuropati perifer bisa mengonsumsi vitamin yang mengkombinasikan vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12.
Itulah tadi informasi tentang neuropati perifer: penyebab dan gejala. Jika mengalami gejala neuropati perifer, ada baiknya untuk segera mengkonsultasikannya ke dokter. Dengan begitu, bisa segera mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

















