Dalam beberapa tahun terakhir, masalah lingkungan telah menjadi yang terdepan dalam perhatian global, dengan konsekuensi perubahan iklim yang semakin nyata. Akibatnya, kebutuhan akan komunikasi lingkungan yang efektif menjadi semakin penting.
Relly Anjar Vinata Wisnu Saputra – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang
Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya komunikasi lingkungan, mengapa hal itu penting, dan bagaimana kita semua dapat berperan dalam menjaga planet ini untuk generasi mendatang.
Di Sumatera Barat sendiri berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar tercatat, selama 2022 ada sekitar 1.024 kejadian bencana.
Ada 131 kasus longsor dan 122 banjir sepanjang 2022. Ada 135 angin kencang, 549 pohon tumbang dan 87 kebakaran hutan dan lahan. BPBD mencatat, korban meninggal dunia 31 orang.
Perubahan bentang alam memicu bencana. Dari rekam LBH Padang, KKS Warsi maupun Walhi Sumbar, tutupan hutan di provinsi ini memang terus tergerus setiap tahun, terutama karena aktivitas ekstraktif legal maupun ilegal.
Catatan LBH 2017-2021, setidaknya deforestasi seluas 53.088 hektar. Pada 2021, deforestasi 9.022 hektar. Atau 24,71 hektar dalam satu hari.
Banyak faktor penyebab penurunan tutupan hutan di Sumbar, mulai perladangan skala kecil dengan sebaran titik terbilang banyak, indikasi kegiatan ilegal dalam kawasan hutan seperti untuk pertambangan emas tanpa izin.
Aktivitas ilegal seperti pertambangan emas ilegal di Sumatera Barat, terpantau di empat kabupaten, yakni, Dharmasraya seluas 2.179 hektar, Solok 1.330 hektar, Solok Selatan 2.939 hektar, dan Sijunjung 1.174 hektar.
Penulis pernah melakukan observasi di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, perihal bahayanya penambangan emas tanpa izin (PETI).
Terganggunya keseimbangan ekosistem, utamanya pada aliran sungai. Sungai yang semula dialiri dengan air jernih menjadi keruh dan tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri (raksa).
Seiring waktu mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, hilangnya satwa-satwa air termasuk terganggunya habitat ikan, serta menurunnya kualitas air. Bahkan wilayah disekitar PETI ini menjadi tidak produktif lagi.
Tentu hal ini tidak boleh terjadi di Sumatera Barat yang memiliki bentang alam menakjubkan, dengan banyaknya destinasi-destinasi wisata berbasiskan alam. Ini hanya satu diantara permasalahan lingkungan yang kita hadapi hari ini.
Menyikapi hal ini, antar pihak harus berkolaborasi menjaga lingkungan hidup Sumatera Barat. Sayangnya, investasi maupun proyek yang masuk ke Sumbar, seperti energi, jalan, waduk dan lain-lain, tak satu pun bicara penyelamatan hutan.
Untuk itu perlu ada kolaborasi dari media, lembaga hukum, pegiat lingkungan dan akademisi untuk mengatasi hal ini.
Mengapa Komunikasi Lingkungan Penting?
Komunikasi lingkungan mengacu pada pertukaran informasi dan gagasan tentang lingkungan, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan perubahan iklim, polusi, penggundulan hutan, dan konservasi satwa liar.

















