Ia mengakui, produksi ikan itu pada umumnya berasal dari kolam air deras di sepanjang aliran sungai mengaliri air danau vulkanik itu.
Produksi ikan itu masih aman untuk konsumsi masyarakat di Agam dan sebagian dipasarkan ke kabupaten dan kota di Sumbar, Riau, Jambi dan lainnya.
“Harga ikan nila dipasaran saat ini mencapai Rp30 ribu per kilogram dan harga sebelumnya hanya Rp25 ribu per kilogram,” katanya.
Ia menambahkan, untuk ikan laut masih tersedia dan produksi tergantung dengan kondisi cuaca.
“Apabila cuaca bagus, nelayan melaut untuk menangkap ikan dan apabila cuaca kurang bagus maka nelayan tidak melaut, sehingga berdampak dari produksi ikan air laut,” katanya. (rdr/ant)

















