Mahyeldi meminta bupati dan wali kota untuk lebih memperhatikan hal tersebut karena potensi kecelakaan tidak hanya bisa membahayakan peminta sumbangan tetapi juga pengendara.
Lokasi peminta sumbangan itu juga berpotensi menjadi titik-titik kemacetan yang mengurangi kenyamanan bagi pemudik yang akan masuk Sumbar.
“Kita tengah mengupayakan agar libur Lebaran tahun ini lebih nyaman dari tahun lalu. Beberapa solusi kita carikan seperti rekayasa arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah. Jangan sampai peminta sumbangan ini malah jadi titik kemacetan baru,” ujarnya.
Kebiasaan meminta sumbangan di tengah jalan itu seakan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di berbagai daerah di Sumbar. Jumlah peminta sumbangan tersebut akan meningkat menjelang hari-hari besar seperti 17 Agustus dan Lebaran.
Sumbangan yang diminta itu biasanya untuk kegiatan kepemudaan, keagamaan atau pembangunan masjid. (rdr/ant)

















