Selain itu, kebakaran lahan dan hutan, badai, angin puting beliung, konflik sosial, kegagalan teknologi, epidemi, dan wabah penyakit serta kekeringan.
Ia juga mengatakan Pasaman Barat memiliki sejumlah sungai besar yang rawan banjir dan bentuk bencana lainnya.
“Sosialisasi dan simulasi terus kita lakukan ke masyarakat dan pihak terkait lainnya. Mudah-mudahan pemetaan kajian risiko bencana akan segera rampung,” katanya.
Ia menjelaskan jika pemetaan kajian risiko bencana selesai untuk selanjutnya anggaran penanganan kebencanaan dapat diusulkan atau diminta ke BNPB.
“Tentu kebutuhan kebencanaan sangat banyak dan diperlukan anggaran pusat baik melengkapi sarana prasarana maupun kegiatan kebencanaan,” ujarnya. (rdr/ant)

















