Disamping itu, pihaknya juga melengkapi SPBU Indarung dengan memajang nomor telepon penting, memajang dokumen Komitmen Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL), serta memajang Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB).
“Nomor telepon penting, K3LL dan LDKB ini merupakan dokumen yang wajib dipasang di kawasan SPBU,” katanya.
Pengoperasian kembali SPBU Indarung mendapat sambutan dari masyarakat. Salah satunya, disampaikan oleh tokoh masyarakat Indarung, Dharmansyah Siroen.
Kata dia, pengoperasian SPBU Indarung ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan Indarung, Batu Gadang dan Padang Besi.
“Pasca-kebakaran, kami isi BBM itu ke Bandar Buat, dan kadang-kadang kalau BBM habis di SPBU Bandar Buat, kami pun sampai ke SPBU Pitameh. Jaraknya cukup jauh dari Indarung, ada sekitar 9 km kalau ke Pitameh.”
“Alhamdulillah, dengan dioperasikannya kembali SPBU Indarung ini, tentu kami tidak lagi jauh-jauh ke Bandar Buat atau ke Pitameh,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga Batu Gadang, Rudi. Kata dia, sejak SPBU Indarung tidak beroperasi karena musibah kebakaran, dirinya terpaksa harus membeli BBM di kios-kios yang menjual BBM secara eceran. Karena kalau membeli ke SPBU, lokasinya jauh dari Batu Gadang, dan antreannya juga panjang.
“Jadi, kami senang sekali SPBU Indarung ini kembali dioperasikan. Apalagi, momentnya juga sangat tepat, yaitu disaat Ramadan. Apalagi saat lebaran nanti, kebutuhan BBM juga meningkat.”
“Artinya, pengoperasian kembali SPBU Indarung ini sangat membantu meringankan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar Indarung, Batu Gadang dan Padang Besi,” ujarnya. (rdr)

















