Seiring berjalannya waktu, niat mulia Nasrul tersebut dipermudah meski pada awal program itu dilaksanakan, tak dapat ia pungkiri ada kendala teknis.
“Beruntungnya saya, istri juga seorang bidan desa dan bersedia turun tangan langsung membantu kegiatan ini,” katanya.
Bentuk bantuan yang diberikan oleh sang istri, Nora di antaranya membuat langsung makanan yang diperuntukkan bagi anak-anak tersebut.
“Dengan kadar gizi pada makanan diatur oleh tim gizi dan pihak Puskesmas setempat,” katanya.
Kini, Nasrul mengaku tak akan pernah berhenti melanjutkan program tersebut, sekalipun nantinya harus menggunakan uang pribadi.
“Bahkan, ke depan saya hendak mengembangkan lagi program serupa dengan nama Dapur Lansia,” tutur pria dengan spesifikasi ilmu kepolisian di bidang Provos tersebut. (rdr-008)

















