“Ini tidak (perawat ketiduran), itu jadwal keliling ruangan. Pasien yang melompat itu lebih kurang 10 menit sebelum keluar ruang, baru diberi suntikan. Ini penjelasan yang diterima yah (dari RSUP M Djamil),” ucapnya.
Korban Hendrik, katanya telah berada di ruang rawatan di lantai 2 High Care Unit (HCU) berdasarkan penjelasan dari perawat.
Namun, penyintas gagal ginjal tahap akhir itu diketahui naik ke lantai 3. Di lantai tersebut terdapat onggokan sampah bangunan. Gedung tersebut belakangan diketahui sedang direhab, sehingga kosong.
“Dari atas gundukan sampah tersebut dia melompati ‘pagar’ gedung lantai 3 ke kanopi beton gedung. Dari kanopi lantai 3 itulah dia melompat ke bawah,” tuturnya.
Selain itu, Ombdusman Sumbar juga meminta RSUP M Djamil melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem dan standar layanan keamanan bagi setiap objek yang ada di rumah sakit.
Tak sampai di situ, lembaga pengawas pelayanan publik tersebut juga berharap rumah sakit milik pemerintah itu menjelaskan kondisi dan keadaan yang sebenarnya ke publik.
Seperti diketahui, seorang pria bernama Hendrik (40) ditemukan tewas bersimbah darah di belakang ruangan HCU penyakit dalam pria RSUP M Djamil Padang. Korban tewas setelah melompat dari lantai 3 rumah sakit tersebut. (rdr-008)

















