“Beras kita ambil saat terjadinya bencana alam dan saat kondisi rawan pangan. Untuk persediaan yang lain, telah tersedia di Dinas Sosial,” katanya.
Ia mengakui, selama ini Pemkab Agam tidak pernah mengambil beras yang dititipkan di Bulog, karena bisa ditangani dengan bantuan yang lain.
Saat kondisi harga beras naik, tambahnya, Pemkab Agam melakukan bazar bekerjasama dengan Bulog dan Tokoh Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar.
Bazar yang diadakan itu dengan menyediakan sejumlah bahan kebutuhan pokok dengan harga cukup murah.
“Kita sering melakukan kerjasama dengan Bulog dan TTIC Sumbar untuk mengadakan bazar dengan tujuan membantu masyarakat saat harga cukup tinggi,” katanya. (rdr/ant)

















