“Kejadian ini telah berulang sejak dua tahun terakhir dan kali ini jumlahnya bertambah banyak” katanya.
Sesuai arahan Wali Kota Bukittinggi yang meminta kesigapan perangkat daerah untuk cepat tanggap atas pengaduan masyarakat, maka Kepala Bidang Dinas Pertanian dan Pangan Mulyanis Khainur langsung ke lokasi untuk tahapan pengendalian dan pemusnahan.
“Untuk mengendalikan serangan ulat bulu kami menyemprotkan insektisida langsung pada sarangnya dan pemusnahan sarang ulat dengan cara memasukkan ke larutan sabun,” kata Mulyanis.
Petugas juga melakukan pemangkasan dan pemusnahan telur ulat yang terdapat di pohon.
“Pembakaran ulat dengan menggunakan tongkat dan sabuk kelapa juga bisa dilakukan, namun cara ini harus dilakukan secara hati- hati untuk menghindari kerusakan pohon dan kebakaran lingkungan,” katanya. (rdr/ant)

















