PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat meningkatkan peran masyarakat untuk membantu menangani kasus stunting karena berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 daerah itu berada pada angka 18,4 persen.
“Saat ini sudah ada penanganan stunting melalui swadaya masyarakat yaitu di Desa Marabau, Kecamatan Pariaman Selatan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Minggu.
Ia mengatakan di desa tersebut terdapat anak dari keluarga miskin yang menghuni rumah tidak layak huni yang kediamannya tersebut dilakukan renovasi oleh organisasi perempuan Minang Indo Jalito Peduli.
Menurutnya peran dari organisasi tersebut besar karena rumah yang tidak layak huni menjadi salah satu faktor terjadi stunting pada anak.
Oleh karena itu ia berharap masyarakat terus ikut serta menangani stunting di daerah itu baik dengan membantu merenovasi rumah maupun menjadi bapak asuh.
“Tidak hanya pemerintah namun masyarakat pun dibawa ikut serta menangani stunting di Kota Pariaman,” katanya.

















