“Kamera trap telah dipasang Tim Pagari Salareh Aia di lokasi serangan ternak tersebut,” katanya.
Ia menambahkan, Tim Pagari Salareh Aia juga melakukan pengiringan dengan menggunakan bunyi-bunyian di sekitar lokasi.
Saat ini, ia belum mengetahui penyebab satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu keluar dan memangsa ternak warga.
“Kita belum mengetahui faktor penyebab, apakah terpancing dengan ternak atau faktor lain,” katanya.
Namun Ardi mengimbau warga untuk mengandangkan ternak di dekat rumah dan membuat api-apian di sekitar kandang, tidak pergi ke kebun sendiri dan hindari berada di kebun pada pukul 17.00 WIB-09.00 WIB, agar satwa tidak menyerang.
Sebelumnya, BKSDA Sumbar bakal membuat program kandang komunal untuk melindungi ternak dari serangan satwa liar dan program tersebut telah disampaikan ke Wali Nagari Salareh Aia. Namun program tersebut belum terlaksana sampai sekarang.
“Seluruh ternak warga bakal di kandangkan di lokasi itu, agar terhindar dari serangan satwa liar, karena kandang bakal dipasang kawat berduri, pakai kejutan menggunakan daya baterai dan lainnya,” katanya. (rdr/ant)

















