Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa atau kelurahan dan tujuh kecamatan.
Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk satu tempat ibadah. Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik.
Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 sebanyak 261 jiwa, Kecamatan Tuminting 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang 41 jiwa.
Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemko Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw itu ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.
Berikut daftar dampak kerusakan akibat bencana alam di Indonesia sepanjang Januari 2023:
1. Rumah rusak berat: 248
2. Rusak sedang: 527
3. Rusak ringan: 2.277
Total rumah rusak: 3.052
Fasilitas rusak:
1. Fasilitas pendidikan: 14
2. Fasilitas ibadah: 15
3. Fasilitas kesehatan: 11
Total: 40
Kantor rusak: 5
Jembatan rusak: 12
(rdr-008)

















