Ia juga mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan konservasi dan observasi terhadap bunga langka tersebut. Sementara dari Pokdarwis baru bisa mengembangkan dan mempromosikan.
“Kendati saat ini masih belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat. Kami terus bergerak demi konservasi dan kelestarian bunga langka tersebut. Sekaligus mengedukasi masyarakat untuk lebih mengenal alam,” ujar dia.
Ia berharap ke depannya setelah adanya penemuan bunga raflesia tersebut, Tim Pokdarwis Tangaya sendiri akan menjadikan aset ekowisata daerah dengan membuat paket tracking, nikmati alam tanpa merusaknya. “Selain itu, apapun bentuk dukungan dari pihak manapun termasuk Pokdarwis sendiri asalkan menyokong kegiatan kita dalam konservasi kita selalu terbuka untuk menerima,” kata dia.
Di samping itu, bagi pengunjung yang ingin melihat langsung dapat menghubungi Pokdarwis Belukar. Dengan ketentuan bisa menjaga lingkungan dan harus di kawal oleh Pokdarwis Belukar sebagai penjagaan. “Alhamdulillah untuk pengunjung sepanjang tahun 2022 terdiri atas dua orang wisatawan asing dan beberapa orang lainnya wisatawan lokal,” ujar dia. (rdr/ant)

















