“Kegiatan crash program imunisasi polio ini perlu dilakukan, agar partisipasinya tingggi tentu Dinas Kesehatan Provinsi perlu melakukan advokasi dan sosialisasi bersama kabupaten/ kota kepada masyarakat secara masif,” terang Gubernur Mahyeldi.
Bersamaan dengan itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine mengatakan, mengingat adanya kejadian luar biasa polio di Kabupaten Pidi Provinsi Aceh, penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Daereh itu sudah dilakukan intervensi dengan pelaksanaan sub PIN (Pekanan Imunisasi Nasional) polio di aceh dan juga di sumatera utara dengan 2 kali putaran.
“Untuk penanggulangan KLB polio di Aceh sudah dan berdasarkan risk assessment Provinsi Riau dan Provinsi Sumbar merupakan daerah beresiko tinggi terhadap penularan virus polio,” kata dr. Prima saat berbincang bersama gubenur.
Selain itu, dr. Prima menyebutkan berdasarkan rekomendasi ITAGI (Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional) dan WHO, perlu dilaksanakan upaya untuk mencegah penularan virus polio dengan meningkatkan kekebalan (imunitas) terhadap virus polio dengan melaksanakan crash program imunisasi polio bagi anak usia 0 – 59 bulan. (rdr/mmc)

















