Selain hama tikus, tambahnya, hama wereng coklat juga menyerang sawah petani seluas 1,1 hektare.
Lalu luas tanam juga berkurang dari 74.513 hektare pada 2021 menjadi 70.419 hektare 2022 atau kurang 4.094 hektare
Setelah itu, luas panen dari 73.507 hektare pada 2021 menjadi 71.940 hektare 2022 arau 1.567 hektare. “Ini penyebab produksi padi itu berkurang pada 2022 dan berharap pada 2023 produksi meningkatkan dari tahun sebelumnya,” katanya.
Untuk kembali meningkatkan produktivitas padi, Dinas Pertanian Agam bakal membantu Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) bagi petani pada 2023, memperbaiki irigasi dan membangun jalan usaha tani. “Pengadaan Alsintan, memperbaiki irigasi dan bangun jalan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” katanya. (rdr/ant)

















