“Nantinya akan terlihat dan terdeteksi lebih cepat pada saat hamil apabila ada kelainan dan risiko komplikasi persalinan yang mungkin terjadi,” kata Menkes Budi melalui keterangan resminya Minggu (15/1/2023) dilansir infopublik.id.
Kemenkes secara bertahap akan memenuhi kebutuhan USG di semua puskesmas di Indonesia. Hingga nantinya akan terpenuhi kebutuhan 10.321 USG di 10.321 jumlah puskesmas pada 2024.
Hingga akhir 2022, sebanyak 66,7 persen puskesmas atau 6.886 puskesmas telah tersedia USG dan pelatihan dokter terpenuhi di 42 persen puskesmas atau 4.392 puskesmas. Pemenuhan USG untuk 2023 ditargetkan 1.943 puskesmas dan 2024 sebanyak 1.492 puskesmas.
Demikian juga dengan pelatihan dokter yang akan dilanjutkan pada tahun ini. Tentunya pemeriksaan USG ini perlu didukung dengan penguatan kolaborasi layanan ANC antara bidan, dokter umum dan dokter spesialis kebidanan serta jejaring PONED dan PONEK. (rdr)
















