Hendra mengatakan pihaknya menemukan sejumlah kendala dalam proses memadamkan api mulai dari sarana dan prasarana, pengendara di lokasi kejadian yang menghambat mobil damkar melintas hingga akses jalan ke lokasi kebakaran terhambat.
Pemilik bangunan dan pihak sekolah hanya menyediakan akses jalan untuk mobil pribadi sehingga menyulitkan pihaknya memadamkan api. “Kadang-kadang mobil damkar tidak bisa masuk, jadi terpaksa menyambung selang,” katanya.
Pada kesempatan tersebut ia menekankan kepada pemilik ruko bertingkat untuk menyediakan tangga darurat agar bisa menyelamatkan diri ketika terjadi kebakaran.
Ia menyebutkan saat ini jumlah armada mobil damkar di Pariaman berjumlah lima unit yang terdiri dari roda enam empat unit dan mobil roda empat satu unit. Namun mobil yang roda empat belum dapat difungsikan karena terjadi kerusakan pada pompa air.
Ia menambahkan selain memadamkan kebakaran di Pariaman pihaknya juga ikut berkontribusi membantu memadamkan api di sejumlah kabupaten dan kota lainnya di provinsi tersebut. (rdr/ant)

















