Ade menyebut bahwa masyarakat yang berdomisili di sekitar sudah paham akan hal tersebut dan memiliki langkah mitigasi yang baik.
“Kalau untuk masyarakat setempat sudah paham, nah yang terjadi baru-baru ini kan Ini kan kalangan orang yang datang dari luar kawasan yang tidak mendapatkan info dan sosialisasi bahaya,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 40 orang terjebak di saat Gunung Marapi mengalami erupsi sepanjang Sabtu (7/1/2023) pagi hingga siang.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, pihaknya telah menutup seluruh aktivitas pendakian di Gunung Marapi pasca erupsi.
Terbaru, dari informasi yang berhasil dihimpun, para pendaki sudah turun semua ke dataran dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Pendaki diperkirakan ada sekitar 20 orang pada posisi turun, dan 20 orang masih standby di Batu Cadas,” katanya. (rdr-008)

















