Ia mengakui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Agam sangat terbatas, sehingga renovasi dan pembangunan itu butuh dukungan dari pusat.
Dengan kondisi itu, ia berusaha semaksimal mungkin agar pasar itu bisa dibangun menggunakan dana APBN dengan cara melakukan pendekatan ke Kementerian Pertanian dan anggota DPR-RI. “Saya telah membicarakan dengan anggota DPR-RI atas nama Guspardi Gaus dan ia siap membantu. Apabila tidak terealisasi pada tahun ini, maka akan saya usulkan pada akhir 2023 untuk anggaran 2024,” katanya.
Ia sangat fokus dan komit dalam merenovasi dan membangun pasar itu, karena kondisi pasar tidak layak, sehingga pembeli enggan datang ke pasar seperti pengalaman Idul Adha sebelumnya, dimana ibu-ibu ada berkeinginan ke pasar tersebut. Dengan kondisi itu, tidak ada ibu-ibu yang berkunjung ke pasar untuk membeli ternak.
Selain itu, pasar ternak tersebut merupakan pasar regional dengan arti para pedagang berasal dari kabupaten dan kota di Sumbar. Bahkan pedagang ternak dari Sumatera Utara dan Bengkulu. “Atas dasar itu, saya fokus merenovasi pasar tersebut,” katanya. (rdr/ant)

















