Ia mengimbau koordinasi dan kerja sama konvergen lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting di Sumbar. “Bila perlu yang berprestasi dan bersungguh-sungguh nanti kita apresiasi, apakah hadiah umroh atau yang lainnya,” kata dia
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati menyebut terdapat 19 indikator pencapaian target antara 72 indikator pencapaian target pelaksanaan, serta 42 indikator dalam kegiatan Prioritas pada Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) yang harus dilaksanakan oleh berbagai pihak di seluruh tingkatan daerah, untuk mencapai target yang sudah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo.
“Kami memohon koordinasi di semua lembaga dinas terkait, pemerintah daerah provinsi, kabupaten kota dan pemerintah desa kelurahan untuk dapat melakukan pemaduan.
Sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting secara utuh, menyeluruh dan terpadu,” kata Fatmawati.
Ia menambahkan dengan mempertimbangkan waktu yang tersisa, dimana pencapaian target 14 persen pada tahun 2024, menuntut pemerintah hingga pemerintah daerah mampu memprioritaskan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran.
Adapun kelompok sasaran Percepatan Penurunan Stunting meliputi remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia nol hingga 59 bulan.
“Dalam penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting membutuhkan pendekatan intervensi yang komprehensif. Intervensi ini mencakup aspek penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum serta sanitasi,” ucapnya.
Selain itu dinamika lingkungan strategis dan pendeknya waktu yang tersedia membutuhkan dukungan penguatan teknis dan manajerial bagi daerah untuk menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting. Dukungan yang diperlukan berasal dari pihak luar pemerintah untuk membantu melengkapi dan mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan.
“Apakah itu dari Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), atau dari BAZNAS, atau menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibilty) dari perusahaan dan lain sebagainya. Kita berharap, melalui kegiatan yang kita lakukan hari ini, akan dapat menghasilkan keputusan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting khususnya di Sumatera Barat,” katanya. (rdr/ant)

















