Tentunya, Pabrik Indarung 1 ini memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia, bahkan dunia. Hal itu, sebut Aria Bima, dibuktikan dengan banyaknya bangunan mahakarya di Indonesia yang dibangun menggunakan semen dari Pabrik Indarung 1 Semen Padang ini.
“Diantaranya, Monas, Hotel Indonesia, Gedung Sate dan berbagai bangunan mahakarya lainnya. Bangunan-bangunan mahakarya itu pun memiliki nilai-nilai historis,” kata Aria Bima.
Tentunya, kata Aria Bima melanjutkan, Komisi VI perlu mengapresiasi Semen Padang, karena upaya menjadikan Kawasan Indarung I sebagai World Heritage adalah bagian dari menjaga dan melestarikan budaya sejarah untuk generasi penerus yang ada di Sumbar.
Apalagi, baru-baru ini Pemprov Sumbar juga telah menetapkan kawasan Indarung I Semen Padang menjadi Cagar Budaya Peringkat Provinsi.
“Penetapan pabrik semen berusia 112 tahun ini harus kita dorong untuk dijadikan World Heritage. Karena, selain usia lebih satu abad, Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo mempunyai sejarah yang luar biasa, termasuk teknologinya juga luar biasa pada masanya.”
“Semen yang diproduksi Pabrik Indarung I tidak hanya digunakan di Indonesia, tapi juga negara-negara lainnya di dunia,” ujar Aria Bima. (rdr)

















