Menurut Hadi, korban berkenalan dengan pelaku di media sosial Facebook sejak dua minggu lalu. Mereka rajin berkomunikasi dan memutuskan bertemu pada Kamis, 15 Desember 2022.
Sekitar pukul 10.00 WIB korban meminta pelaku menjemputnya di rumah temannya di Jalan Pasar Kecil, Sunggal. Lalu pelaku datang mengendarai sepeda motor Honda Vario berwarna putih. Untuk pertama kalinya, keduanya bertemu di masjid dekar rumah temannya dan saat itu, LSP diantar oleh rekannya.
Tanpa basa-basi korban langsung naik ke atas sepeda motor pelaku, dan pelaku langsung membawanya ke area lokasi kejadian. Di lokasi, pelaku bertanya ke korban apakah mau menjadi kekasihnya atau tidak dengan kondisinya yang cacat.
Saat ditanya, korban dan diam sampai akhirnya mereka pindah ke sumur tempat korban dibuang. Lalu saat pelaku memegang tangan korban, LSP pun menepisnya. “Kenapa pegang-pegang tangan?” tanya korban. Kemudian pelaku kembali menanyakan apakah korban mau menerimanya menjadi pacar apa adanya. “Bagaimana jawabanmu, mau gak dengan aku yg kek gini ?” tanya pelaku.
Suasana semakin memanas ketika korban menyatakan tak mau menjadi kekasihnya karena kondisi pelaku yang cacat dan susah bicara. Mendengar itu, pelaku naik pitam dan langsung mengeluarkan tali yang terpasang di jaket dan mencekik korban yang berusaha meninggalkan pelaku.
Setelah dicekik selama 10 menit, korban terjatuh ke tanah dan oleh pelaku, gadis 17 tahun itu langsung dibuang ke sumur. Sebelum melakukan hal itu, pelaku lebih dulu mengambil ponsel dan tas milik korban. Setelah itu pelaku pulang ke rumahnya di Jalan Raya Bakung, kecamatan Sunggal untuk mandi.
Usai mandi pelaku berangkat ke Binjai ke rumah pamannya dengan membawa tas korban. Sampai di Binjai, tas korban dibuang ke Sungai Kampung Nangka.
Polisi menemukan pelaku karena berhasil melacak ponsel dan rekaman CCTV. Setelah ditangkap, pelaku langsung diserahkan ke Polsek Sunggal untuk diproses lebih lanjut. “Selanjutnya tim memboyong pelaku dan barang bukti ke Polsek Sunggal. Reza mengakui perbuatannya dikarenakan sakit hati dan tersinggung atas ucapan korban,” pungkasnya. (rdr/kompas.com)

















