“Kalau lihat data ekspor, ada India, Jepang, Korea Selatan dan Singapura yang pertumbuhan ekspor lebih tinggi dari tahun lalu,” ungkapnya di sela-sela acara Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED), Badung, Bali.
Akan tetapi, untuk ke depan hanya India yang diperkirakan mampu tumbuh tinggi. Riset UOB menunjukkan ekonomi India pada 2022 bisa tumbuh 7% dan 2023 mencapai 6,5%. Sementara tiga negara lainnya alami perlambatan yang cukup signifikan.
“India kan memang tumbuhnya diprediksi paling tinggi,” terangnya. Maka dari itu ketika ekonomi China memburuk, India akan menjadi negara tujuan utama ekspor nasional. Salah satunya untuk komoditas minyak kelapa sawit.
Sebagaimana diketahui saat ini ekspor Indonesia ke depannya diprediksi akan mengalami penurunan akibat semakin rendahnya harga komoditas internasional hingga turunnya permintaan dari mitra dagang utama Indonesia.
Disebutkan penurunan permintaan muncul dari mitra dagang utama Indonesia, yakni China dan AS yang tengah kesulitan.
Kedua negara tersebut kini tengah berjuang untuk mengatasi perlambatan ekonomi yang diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan. (rdr/cnbc)

















