Saherman mengatakan, para saksi dan santri di Pesantren tersebut berupaya memadamkan api dengan menggunakan enam tabung racun api.
“Api dapat dipadamkan oleh santri dan masyarakat serta petugas pemadam kebakaran (Damkar) dari Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Agam dengan mengerahkan total empat armada,” kata Saherman.
Meski tak ada korban jiwa, namun ketugian akibat kebakaran yang menghanguskan gudang permanen di Ponpes tersebut mencapai Rp15 juta.
“Sementara untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek IV Angkek Canduang dan Satreskrim Polresta Bukittinggi,” imbuhnya. (rdr-008)
















