“Mudah-mudahan kalau siklon berhenti maka Desember sudah mulai berkurang, dan curah hujan mulai turun hingga awal tahun dan akan naik lagi pada Maret,” kata dia.
Berdasarkan catatan Staklim BMKG Sicincin hujan ekstrem pada November 2022 terjadi di Tiku, Kabupaten Agam pada 17 November, Sitiung Kabupaten Dharmasraya 09 November, Limau Purut dan Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman pada 12 dan 17 November.
Lalu Batang Kapas, Tarusan, Bayang Api-api, Linggo Sari Baganto di Kabupaten Pesisir Selatan pada 11, 17 dan 24 November, Gunung Talan Kabupaten Solok 17 November, dan sejumlah daerah di Kota Padang pada 1,7, 12 dan 17 November.
Trend pola hujan ekstrem di Sumbar sejak 2011 hingga 2022 mengalami kenaikan 60 persen.
Sementara pola kejadian hujan ekstrem selama 10 tahun terakhir paling tinggi terjadi pada November 2022 di Sumatera Barat. (rdr/ant)

















