Untuk mendukung percepatan adopsi digital di kalangan UMKM, Amartha mengerahkan lebih dari 5.000 tenaga lapangan yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha untuk memberikan edukasi literasi digital.
Khusus di wilayah Sumatera Barat, Amartha mengadakan program #AyoPakeAmartha+, yang memberikan sosialisasi penggunaan Amartha+ di daerah Payakumbuh dan sekitarnya. Digitalisasi UMKM sejalan dengan visi Amartha yakni menghadirkan kesejahteraan yang merata, karena lewat digitalisasi UMKM dapat mengembangkan skala usahanya dan menjadi lebih sejahtera.
Pertumbuhan signifikan di wilayah Sumatera juga dibuktikan dengan tingginya penyaluran modal bagi pelaku usaha mikro. Hingga Oktober 2022, Amartha telah menyalurkan lebih dari 1,7 triliun rupiah permodalan bagi UMKM di wilayah Sumatera.
Penyaluran ini tumbuh lebih dari 2x lipat (YoY) di mana pada tahun 2021 lalu, dengan periode yang sama, penyaluran modal di wilayah Sumatera mencapai lebih dari 800 miliar rupiah.
Lebih dari 337.000 mitra pelaku usaha mikro di wilayah Sumatera telah menerima permodalan dari Amartha, dan sepertiganya berada di Sumatera Barat. Sektor yang paling banyak menerima permodalan adalah sektor perdagangan, porsinya mencapai lebih dari 60 persen. Kemudian disusul dengan sektor lainnya seperti pertanian, industri rumah tangga, dan sektor kerajinan.
“Melihat jumlah mitra di wilayah Sumatera yang masih terus bertambah, upaya Amartha untuk mendigitalisasi UMKM masih akan terus berlanjut. UMKM berpotensi besar untuk dapat tumbuh jika dapat mengadopsi digitalisasi dan memberikan kemudahan transaksi dari desa.”
“Namun, digitalisasi UMKM membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak agar dapat terakselerasi. Untuk itu, Amartha membuka peluang bekerja sama baik dengan perbankan, ecommerce, maupun pemerintahan setempat untuk bersama-sama mendukung akselerasi digitalisasi bagi UMKM Indonesia,” tutup Aditya. (rdr)

















