“Nah, itulah komitmen kami di PT Semen Padang dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Kami berikan bibit kaliandra gratis untuk ditanam dan kami siap menjadi off taker untuk kaliandra.”
“Bagi PT Semen Padang, ini adalah investasi jangka panjang. Karena, pemanfaatan kaliandra sebagai bahan bakar alternatif itu bisa mensubsitusi bahan bakar fosil,” ujarnya.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin menambahkan bahwa selain banyak manfaat, masa tunggu panen kaliandra tidak lama.
Bahkan, 1 tahun setelah bibit ditanam, batang pohon kaliandra bisa dipanen untuk dijadikan sebagai wood pellet. Setelah dipanen, maka untuk seterusnya kaliandra ini bisa dipanen 4 kali dalam 1 tahun atau per 3 bulan sekali.
“Makanya, masyarakat sekitar hutan maupun kelompok tani sengaja kami dorong untuk menanam pohon kaliandra ini. Saat ini, sebanyak 26.000 lebih bibit pohon kaliandra sudah didistribusikan secara gratis ke 29 titik yang berada di 11 kabupaten/kota di Sumbar untuk ditanam,” katanya.
Rinold Thamrin menjelaskan bahwa saat ini, PT Semen Padang juga tengah mengupayakan ketersediaan bibit kaliandra, karena tingginya antusias msyarakat sekitar hutan maupun kelompok tani untuk menanam kaliandra. Bahkan, Semen Padang pun bekerjasama dengan akademisi dan masyarakat dalam menyediakan bibit kaliandra.
“Kami pun sudah siapkan lokasi penyemaian bibit dengan kapasitas 200 ribu bibit kaliandra. Lokasi penyemaian bibit ini berada di lingkungan PT Semen Padang. Upaya pembibitan ini bekerjasama dengan akademisi dan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pada kesempatan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama antara PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar menyebut bahwa kaliandra merupakan tanaman yang sangat cocok dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan.
“Pohon kaliandra juga bermanfaat untuk dijadikan wood pellet. Tentunya, wood pellet atau bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu, atau bahan kayu itu, bisa dijual oleh petani ke Semen Padang untuk dijadikan sebagai bahan bakar pengganti fosil,” kata Mahyeldi.
Tim Peneliti Energi Terbarukan Universitas Negeri Makassar, Harianto Albar yang hadir dalam penantanganan Nota Kesepahaman Bersama antara PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar, juga menyebut potensi budidaya tanaman kaliandra cukup bagus di Sumbar.
“Potensi budidaya tanaman kaliandra di Sumbar cukup bagus. Sebab, tanahnya bagus, dan untuk dataran ketingginya juga bagus. Tanaman kaliandra ini bisa berkembang di daerah yang berada di dataran tinggi, atau 100 meter dari permukaan laut (mdpl),” katanya. (rdr)

















