Kemudian orang tua dan keluarga agar jujur menyampaikan jenis disabilitas dalam pendataan yang dilakukan petugas nantinya. Ini dalam rangka agar fasilitas yang dibutuhkan dapat disediakan di TPS, karena ini sangat penting. “Aksesibilitas disabilitas menjadi penting dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu,” katanya.
Sementara Kepala SLB Baso, Najmi menyampaikan apresiasi atas kesediaan Bawaslu dalam memberikan sosialisasi tersebut dan berharap kegiatan itu dapat dilaksanakan secara terus menerus.
Selain itu, fasilitas bagi penyandang disabilitas saat di TPS juga perlu diperhatikan nantinya. “Siswa kami ada penyandang tunanetra, dari pada didampingi ke bilik suara, alangkah baiknya menyediakan surat suara dalam bentuk braille. Tentunya azas rahasia akan makin terjaga,” katanya. (rdr/ant)

















