Menurut ilmuwan, para pemain berkumur larutan karbohidrat di dalam mulut selama 5 hingga 10 detik agar tubuh merasakan energi tambahan.
Meski tidak ada bukti pasti, cara tersebut diyakini dapat meningkatkan kewaspadaan selama pertandingan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktik ini dapat meningkatkan kinerja atletik selama kegiatan yang memiliki intensitas tinggi yang berlangsung sekitar satu jam.
Sementara itu, Dr Udit Kapoor selaku konsultan senior di Asian Hospital, Faridabad, menjelaskan bahwa aktivitas olahraga termasuk sepak bola dapat meningkatkan jumlah protein yang dikeluarkan ke dalam air liur, terutama sejenis lendir yang disebut MUC5B.
Jenis lendir tersebut dapat membuat air liur menjadi lebih kental dan sulit ditelan. Air liur di dalam mulut yang mengental salam aktivitas fisik yang berat seperti pertandingan sepak bola lebih baik dimuntahkan.
“Ada jenis lendir khusus yang disebut MUC5B yang membuat air liur lebih kental dan karenanya lebih sulit untuk ditelan. Jadi, cara terbaik adalah meludahkannya,” tutur Udit Kapoor dikutip Times of India.
Dosu Joseph yang merupakan mantan kiper timnas Nigeria punya jawaban cukup masuk akal mengapa pesepak bola kerap menenggak air minum lalu memuntahkannya lagi.
Menurut Joseph, pemain membutuhkan sesuatu untuk melegakan tenggorokan ketika bertanding. “Mereka membutuhkan sesuatu untuk melegakan tenggorokan.”
“Mereka berlari mungkin sejauh 10 hingga 15 yard, dan mereka membutuhkan udara untuk bernapas,” kata Dosu Joseph. (rdr/kps)

















