PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, belum berencana menggelar operasi pasar untuk menurunkan dan menstabilkan harga beras di daerah itu yang kini berkisar Rp16.000 hingga Rp18.000 per kilogram sejak sekitar empat bulan yang lalu.
“Untuk saat ini (OP) belum. Namun kami akan berkoordinasi dulu dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) terkait anggaran untuk operasi pasar beras,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Solok Selatan Akmal Hamdi di Padang Aro, Selasa.
Sesuai mata anggaran yang tersedia di instansinya, katanya pihaknya sebelumnya telah menggelar operasi pasar untuk sembako.
Ia menambahkan pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah lainnya di Sumatera Barat, seperti Solok dan Agam, agar bisa menyuplai beras ke Solok Selatan melalui pedagang. “Selain untuk memenuhi kebutuhan, ini untuk mencegah agar harga beras tidak bertambah tinggi,” ujarnya.
Solok Selatan, merupakan salah satu lumbung padi di Sumatera Barat dengan luas lahan sesuai dengan data statistik Badan Pusat Statistik seluas 27.797 hektare pada 2017.
Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan Nurhayati mengatakan kenaikan harga beras ini disebabkan oleh produktivitas padi yang menurun akibat serangan hama dan tikus.

















