Tantangan lain, tambah Bangun, Noerbaya Coffee and Bistro malah memberikan peluang bagi orang-orang yang terdampak oleh PPKM, terutama pekerja. Saat ini, dia memperkerjakan sekitar 40 karyawan. “Setidaknya ini bisa membantu meningkatkan perekonomiaan bagi mereka yang terdampak,” jelasnya.
Kemudian, terkait nama dan konsep cafe, Bangun Dinata mengakui semua hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari sejarah. Apalagi, lokasi kafe tersebut berada di sekitar Gunung Padang yang terkenal dengan cerita melegenda, Siti Nurbaya. Makanya, itu yang menjadi dasar penamaan kafe tersebut dengan Noerbaya.
“Interior di dalam kafe pun dibuat mirip seperti suasana di dalam cerita Siti Nurbaya. Ada bagian yang menjadi center point atau sebagai titik pusat yang berbentuk jembatan dengan kaca sekelilingnya. Kemudian, ada pula bagian yang seperti kapal dan dibuat menggunakan tangga dari kayu.
Sekadar informasi, Noerbaya Cafe dan Distro didirikan oleh tiga anak muda masing-masing Budi Rahmat Setiawan, Bangun Dinata dan Arul. Keberanian mereka membuka usaha kuliner di tengah pandemi patut diacungi jempol.
Dengan struktur bangunan Kota Tua di sekitarnya, tak salah jika kafe ini menjadi salah satu destinasi nongkrong keluarga dan anak muda di Kota Padang.
Tak hanya suasananya, sajian Khas Nusantara, Sea Food dan berbagai kuliner kekinian juga bisa dinikmati di kafe ini. Tak lupa, tentunya juga ada kedai kopi yang saat ini tengah digandrungi para kaum hedonis. (*)

















