“Jadi sekaligus untuk menjawab bahwa ada orang yang menuduh saya menyebarkan hoaks, bahwa KPBU antara Hutama Karya dengan Kementerian PUPR itu untuk pembangunan flyover Sitinjau Lauik adalah hoaks dan tidak ada,” tutur Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu.
“Tapi alhamdulillah 2 November lalu Pak Menteri PUPR, Pak Basuki sudah datang ke Sumatra Barat dan mengumumkan bahwa program ini jalan,” tambah Andre menegaskan.
Namun Andre menanyakan informasi yang ia dapat dari Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR bahwa kementerian PUPR telah bersurat ke PT Hutama Karya untuk pelaksanaan studi flyover Sitinjau Lauik terkait KPBU antara Hutama Karya sebagai pemrakarsa dengan Kementerian PUPR.
“Pertanyaannya kira-kira studi yang bapak lakukan itu berapa lama sehingga kami bisa tahu? Karena setelah studi ini akan masuk proses lelang untuk pengerjaannya,” tanya Andre.
Menjawab pertanyaan Andre, Direktur Utama PT. Hutama Karya Budiharto menjelaskan bahwa pihaknya telah memulai studi flyover Sitinjau Lauik. Menurutnya studi tersebut akan selsai dalam waktu dua bulan dan selanjutnya proyek bakal dilelang di awal tahun 2023.
“Kami mengajukan surat ke Menteri PUPR dan telah mendapat jawaban bahwa untuk KPBU Sitinjau Lauik kami sudah mendesain sudah agak lama. Jadi dalam waktu dua sampai tiga bulan ini selesai desainnya. Kemudian nanti akan kami serahkan ke Dirjen Binamarga untuk dilelang. Diprediksi awal tahun sudah mulai lelang. Insya Allah bisa (pengerjaannya mulai Juni 2023),” kata Budiharto. (rdr)

















