Perjuangan Samaun juga dilakukan melalui media massa dengan menjadi wartawan untuk mengkritik kebijakan pemerintah kolonial sehingga membuat kontrolir Pariaman mengusirnya dari tanah kelahirannya.
Di perantauan, awalnya Medan lalu pindah ke Bengkulu dia terus berjuang dengan bergabung dan bahkan membuat media massa karena medianya sebelumnya dibredel Belanda.
Lalu pada tahun 2002, Samaun Bakri dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Utama oleh Pemerintah Indonesia.
Sedangkan Bagindo Dahlan Abdullah lahir di Pasie Pariaman pada 15 Juni 1895 merupakan seorang pejuang kemerdekaan dan diplomat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta di masa peralihan kekuasaan antara pendudukan Jepang dengan Pemerintah Indonesia.
Awal pendudukan Jepang pada 1942 Dahlan diangkat menjadi Walikota Kota Istimewa Jakarta yang pada masa itu ia dinilai berperan aktif untuk memerdekakan Indonesia dengan melobi pembesar Jepang yang ada di negara ini.
Ia juga intens berkomunikasi dengan Bung Hatta dan Kelompok Menteng 31 terkait untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Pada 1950 beliau diangkat Presiden Sukarno menjadi Duta Besar Republik Indonesia Serikat untuk Kerajaan Irak, Syria, dan Trans-Jordania yang berkedudukan di Bagdad, Irak yang beberapa bulan berikutnya ia meninggal dunia. (rdr/ant)

















