Ia mengakui, kasus DBD cukup tinggi saat kondisi cuaca pancaroba seperti saat ini. Setidaknya ada 318 kasus DBD terjadi di daerah itu semenjak Januari sampai September 2022.
Ia merinci dari 318 kasus itu terjadi pada Januari 27 orang, Februari 37 orang, Maret 38 orang, April 21 orang, Mai 13 orang, Juni 21 orang, Juli 27 orang, Agustus 86 orang dan September 48 orang. “Dari 318 kasus itu, dua pasien meninggal dunia di Lubukbasung dan Pakan Kamih. Kasus paling tinggi pada Agustus 2022,” katanya.
Ia menambahkan, Dinkes Agam menurunkan tim untuk pengamatan etpimologi apabila ada kasus DBD.
Apabila banyak jentik dan kasus DBD lebih satu orang, maka di lakukan fogging atau pengasapan setelah masyarakat disarankan untuk melakukan gotong royong. “Fogging untuk membasmi nyamuk dewasa dan gotong royong untuk membasmi jentik nyamuk. Ini yang kita lakukan di Perumahan Talago Permai, Kecamatan Lubukbasung, Sabtu (29/10),” katanya. (rdr/ant)
















