Ia menambahkan, penanganan pasien gagal ginjal akut itu sesuai dengan gejala yang dialami pasien, karena penyebab utama belum diketahui. Apabila ada gejala ginjal, maka dokter spesialis nefrologi anak menangani secara khusus.
Kalau anaknya sudah kritis, ditangani secara krinatologi nunatal emergenci, karena ada gangguan metabolisme dan gagal ginjal. “Penanganan secara protap-protap penanganan dengan kedaruratan anak,” katanya.
Dia mengakui, untuk peralatan di RSUP Dr M Djamil Padang cukup, karena rumah sakit itu merupakan pusat rujukan dan sebelumnya juga menangani gagal ginjal pada anak.
Cuma sekarang gagal ginjal spesifik dan kasus terlalu cepat dari demam, biasa saja, gagal ginjal dan meninggal. Setelah itu, jumlah kasus banyak. Selama ini RSUP Dr M Djamil sudah kapabel dalam merawat.
“Perkembangan memang terlalu cepat dan saat ini masih mencari penyebabnya. Ini masih dibicarakan tingkat Kementerian Kesehatan dengan IDAI Pusat,” katanya.
Ia mengimbau apotek tidak menjual obat bebas maupun obat bebas terbatas dalam bentuk cair untuk sementara waktu kepada masyarakat, karena selama ini masyarakat cenderung membeli obat sendiri saat anak sakit.
Dinkes Sumbar, BPOM dan Dinkes Padang menyisir apotek untuk mengimbau agar tidak menjual obat itu secara bebas, Kamis (20/10/2022). “Kita masih mengimbau, kalau penyitaan tidak bisa, karena belum ada regulasinya,” katanya. (rdr/ant)

















