Kemudian tahap II, yakni SMAN 1 Canduang, SMAN 1 Palembayan, SMAN 1 Timpeh, SMAN 1 Pulau Punjung, SMAN 1 Harau, SMAN 1 Guguak, SMAN 1 Situjuh Limo Nagari, SMAN 1 Bayang, SMAN 1 Pancung Soal, SMAN 3 Solok Selatan, SMAN 8 Padang, SMAN 10 Padang, SMAN 11 Padang, SMAN 13 Padang dan SMAN 3 Kota Sawahlunto.
Tahap III, terdiri SMAN 1 Pagai Utara Selatan, SMAN 1 Siberut Tengah, SMAN 1 Bukit Sundi, SMAN 1 Gunung Talang, SMAN 3 Batu Sangkar, SMAN 5 Bukittinggi, SMAN 6 Pariaman, SMAN 2 Sawahlunto dan SMA IT Al-Fath.
“Jadi sekolah tersebut sudah bagus-bagus, jangan orang tua siswa masih fokus dengan sekolah-sekolah unggulan lama. Kalau di Kota Padang dulunya sekolah unggul itu seperti SMA 1 Padang, SMA 3 dan SMA 10, tapi sekarang sudah banyak sekolah lainnya lebih baik,”ujarnya.
Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program ini dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Jika ditetapkan menjadi sekolah penggerak, maka akan ada pendampingan konsultatif dan asimetris dari Kementerian Pendidikan, penguatan sumber daya manusia di sekolah, penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.
“Pembelajaran dengan paradigma baru. Pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila, melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas,”katanya.
Saat ini sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemprov Sumbar sebanyak 714 sekolah. Jumlah itu terdiri dari 236 SMA negeri, 99 SMA swasta, 114 SMK negeri dan 111 SMA swasta. Sisanya SLB 29 negeri dan 135 swasta. (rdr/ant)

















