Ia melanjutkan dengan bagusnya hasil panen, otomatis pendapatan petani kelapa sawit swadaya juga bakal meningkat yang pada akhirnya turut meningkatkan taraf kesejahterannya.
Selama ini alasan perusahaan kelapa sawit mematok rendah harga TBS dari kebun yang dikelola adalah minimnya kualitas bibit, sehingga berdampak pada hasil panen atau rendemen. “Nah, ke depan tidak adalagi alasan pihak perusahaan terkait kualitas bibit. Secara bertahap kita akan terus perbaiki kualitas bibit kebun petani kita,” tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total luas perkebunan sawit di Pesisir Selatan pada 2021 tercatat lebih dari 41 ribu Hektare, dengan produksi 83 ribu ton lebih. (rdr/ant)

















