“Kecelakaan terjadi diawali dengan pelanggaran. Misalnya tidak pakai helm, tidak pakai spion, melanggar rambu-rambu lalu-lintas selain faktor kelalaian,” katanya.
Ia mengajak semua pengendara dapat mematuhi rambu-rambu lalu-lintas dan kelengkapan berkendaraan seperti SIM dan STNK. “Jika memakai SIM kalau terjadi kecelakaan maka asuransi bisa diklaim,” katanya.
Untuk meminimalisir angka kecelakaan itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tertib berlalu-lintas.
Selain melakukan sosialisasi ke sekolah dan perguruan tinggi, pihaknya juga menemui kelompok masyarakat dan komunitas terkait tertib berlalu-lintas.
“Kita berharap peran serta semua pihak untuk menyosialisasikan tertib berlalu-lintas ini dengan harapan tingkat kecelakaan akan berkurang,” harapnya. (rdr/ant)

















